DUNIA TUMBUHAN BUNGA ANGREK
Kingdom : Planthae (dunia tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (Biji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (biji tunggal)
Ordo : Orchidales (bangsa anggrek-anggrekan)
Famili : Orchidaceae
Subfamili : Epidendroideae
Genus :
Spesies :
Spesies :
angrek bulan (phalae nopsis anabilis)
Kingdom : Planthae (dunia tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (Biji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (biji tunggal)
Ordo : Orchidales (bangsa anggrek-anggrekan)
Famili : Orchidaceae
Subfamili : Epidendroideae
Genus :
Spesies :
Daun kecil pada bunga adalah bersegi tiga lebar/luas dan mengepung tangkai yang utama seikat bunga.
Kelopak
polong benih dipupuk yang sesekali dibuahi mengandung biji bedak menit,
dan tanaman kecil sering dikembangkan dekat tebu berakhir setelah
berbunga, dan mungkin membantu perkembangbiakan jika diijinkan untuk
menjangkau lahan.
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan
jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang
lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan
hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna
beragam jenis.
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya.
Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar anggrek bulan
berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging. Bunga
anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta
dapat tumbuh
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis)
tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina,
Papua, hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara epifit dengan
menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan. Secara liar
anggrek bulan mampu tumbuh subur hingga ketinggian 600 meter dpl.
Lantaran
keindahannya itu wajar jika kemudian anggrek bulan ditetapkan sebagai
puspa pesona, satu diantara 3 bunga nasional Indonesia. Anggrek bulan
ditetapkan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka).
Meskipun
banyak pehobi anggrek yang membudidayakan anggrek bulan. Juga banyak
yang melakukan persilangan sehingga memunculkan varietas-varietas baru
anggrek bulan hibrida, namun kelestarian puspa pesona ini di alam liar
tetap semakin terdesak oleh hilangnya habitat sebagai akibat deforestasi hutan baik akibat penebangan liar ataupun kebakaran hutan.
Anggrek bulan di alam liar kini membutuhkan perhatian tersendiri. Jangan sampai sang puspa pesona memudar pesonanya.
3. Pola penyebaran
Penyebaran anggrek sangat luas, baik didaerah arktik (Kutub Utara) maupun
Antartika (Kutub Selatan). keadaan habitat yang sangat berbeda-beda itu
membuat penampilan anggrek alam sangat bervariasi dalam bentuk, tipe
dan ukuran. (Sutiyoso, Saryono, 2001)
4. Reproduksi
Sifat
dasar manusia adalah cenderung tidak puas dan banyak keinginan/kemauan,
ketika telah menemukan/memiliki suatu silangan anggrek yang
cantik/menarik/subur/sehat, maka pada saat itu pula keinginan pula untuk
memiliki dalam jumlah banyak. Dampak bisnis sangat mendorong lebih
kencang lagi untuk memiliki/menghasilkan suatu tanaman yang secara
genetik identik dengan induknya dengan proses aseksual. Dalam dunia ilmu
pengetahuan sudah lama dikenal dengan “Cloning” adalah
satu cara dari reproduksi vegetataif, dimana reproduksi vegetatif adalah
cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan
sel kelamin jantan dan betina), dengan harapan mengharapkan tetap cepat
prosesnya, dan ciri-ciri genetik sama.Untuk Indonesia umumnya, khususnya
untuk bidang anggrek (bagi kami:petani anggrek) ini merupakan hal yang
penting untuk disosialisasikan, pada akhirnya kita harus membumikan
kepada kalangan petani anggrek.
Reproduksi
vegetatif buatan atau perbanyakan vegetatif dalam pertanian dan botani
merupakan sekumpulan teknik untuk menghasilkan individu baru tanpa
melalui perkawinan. Dalam keanggrekan sudah lama kita kenal dengan stek
batang untuk jenis anggrek vanda tanah, keiki/tunas anakan untuk
beberapa jenis anggrek lainnya. Klon sebenarnya adalah salinan penuh
dari individu induknya karena mewariskan semua karakteristik genetik
maupun fenotipik dari induknya. Pada tumbuhan, klon seringkali telah
mencapai tingkat kedewasaan tertentu sewaktu ditanam sehingga biasanya
disukai oleh petani karena waktu tunggu untuk dimulainya produksi dapat
dipersingkat. Tanaman buah-buahan dapat mulai menghasilkan dalam dua
atau tiga tahun dengan kloning, sementara melalui biji petani harus
menunggu paling cepat empat tahun ditambah risiko perubahan sifat akibat
penggabungan dua sifat induk jantan dan betinanya.
Sudah
lama penanggrek memanfaatkan “teknik kultur jaringan” prinsip
perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan
tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam
kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi
tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro.
Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti “di dalam kaca” karena
jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan
kondisi tertentu. Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah
Totipotensi, teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat
berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas
jaringan-jaringan hidup, sehingga semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.
5. Cirri umum
Habitus :Tumbuhan
ini umumnya menempel di pepohonan epipfit atau safropit,ada pula yang
di pelihara sebagai tanaman hias. Menyukai tempat yang agak teduh dan
lembab, tidak tahan sinar matahari langsung.
Batang :Pendek tebal/besar, terselimuti dengan pangkal pelepah daun, ruas - ruas daun sangat berdekatan.
Daun
:Berhadap-hadapan, tebal, besar ukurannya 50 - 75 cm panjangnya,
lebar 20 - 35 cm, berjumlah 3 - 6 daun pertanaman, menggantung, agak
kaku dan keras, berbentuk lonjong bulat dengan ujung daun yang lebar,
tumpul dan agak membulat.
Bunga
: Posisi bunga menggantung ke bawah, panjang tangkainya 50 cm,
sangat menarik, beraneka ragam warna, ada yang putih, merah, ungu,
kecoklatan, dan lain- lain.
Akar : Mempunyai akar yang rimpang seperti umbi.
Bunga anggrek ini memiliki akar yang halus sehingga membutuhkan pot yang lebih kecil agar dapat terus tumbuh dan berkembang. Perlu diingat, ada beberapa jenis bunga anggrek yang perlu diganti pot setiap tahunya. Tetapi, jenis bunga anggrek yang lainnya masih bisa tumbuh dan berkembang walau terdapat di dalam pot selama bertahun-tahun.
Bunga anggrek ini memiliki akar yang halus sehingga membutuhkan pot yang lebih kecil agar dapat terus tumbuh dan berkembang. Perlu diingat, ada beberapa jenis bunga anggrek yang perlu diganti pot setiap tahunya. Tetapi, jenis bunga anggrek yang lainnya masih bisa tumbuh dan berkembang walau terdapat di dalam pot selama bertahun-tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar